Benteng Speelwijk merupakan salah satu situs sejarah yang berada di kawasan Kota Kuno Banten, tepatnya di Kampung Pamarican, 600 meter ke arah Barat Laut Keraton Surosowan, Situs Banten Lama. Benteng ini dibangun di sebelah utara kesultanan dengan tujuan untuk menahan serangan musuh dari arah laut. Jika Anda berkunjung, yang tersisa dari situs bersejarah ini hanyalah puing-puing bebatuan bewarna merah.
Apa saja cerita tersembunyi dan juga fakta menarik dari benteng peninggalan masa Kesultanan Banten ini? baca artikel ini hingga selesai!
Baca juga: Mengintip 5 Fakta Menarik tentang Kejayaan Kerajaan Banten
Sejarah Benteng Speelwijk
Bangunan setinggi 3 meter ini merupakan hasil pemugaran berbagai bangunan yang berada di wilayah kesultanan. Salah satunya, reruntuhan tembok Keraton Surosowan yang kemudian dibangun kembali. Sejarah benteng ini berawal dari perebutan kekuasaan antara raja yang bertahta. Yaitu, Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya yang bernama Sultan Abu Nashar Abdul Qahar atau Sultan Haji.
Konflik internal kesultanan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh VOC. Monopoli politik dilancarkan VOC dengan menawarkan bantuan pada Sultan Abu Nashar Abdul Qahar untuk merebut kekuasaan. Perseteruan tersebut akhirnya dimenangkan oleh Sultan Abu Nashar Abdul Qahar dan kekuasaan kesultanan beralih padanya.
bangunan yang berdiri megah di abad 17 ini kemudian dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Gubernur Jenderal VOC bernama Cornelis Jan Zoon Speelman. Benteng Speelwijk dibangun oleh seorang arsitektur Belanda bernama Hendrik Lucas Zoon Cardeel di tahun 1681- 1684. Uniknya, tempat pertahanan ini dibangun dengan perhitungan cermat untuk menghadapi pribumi, khususnya pengikut Sultan Ageng Tirtayasa yang hendak membalas dendam.
Bangunan kokoh ini memiliki dinding setinggi 5 meter. Di setiap sisinya dibuat pintu masuk yang sangat kecil. Tujuannya agar ketika terjadi penyerangan oleh pribumi atau pasukan lawan, mereka tidak bisa masuk benteng melalui pintu tersebut. Pintu masuk ini berbentuk lengkung setengah lingkaran.
Dinding situs ini dibangun dengan ketebalan 1 meter. Namun, pada beberapa bagian tertentu juga memiliki ketebalan 2 meter. Bangunan kokoh ini dibuat dengan campuran batu, kapur, batu karang, dan pasir. Bangunan megah ini kemudian direnovasi pada tahun 1685 dan tahun 1731 untuk memperluas wilayahnya.
Kawasan ini memiliki parit seluas kurang lebih 10 meter yang mengelilingi bangunan pertahanan tersebut. Bentuk bangunannya sendiri hampir menyerupai segi empat dengan menara pengintai di setiap sisinya. Anda masih dapat menjumpai salah satu menara pengintai di sebelah utara. Melalui menara pengintai ini, Anda dapat melihat lautan dan Banten Lama.
Pada ruang bawah tanah, terdapat bunker yang terhubung dengan lorong bagian barat. Bunker ini digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan sekaligus gudang senjata. Selain itu, terdapat dua ruangan yang bisa Anda temui setelah melewati lorong. Kedua ruangan tersebut masing-masing berfungsi sebagai ruang penjaga dan ruang tahanan.
Ruangan penjaga berada di bagian lorong yang sedikit terbuka, sehingga cahaya matahari dapat menerangi ruangan ini. Sedangkan ruang tahanan berada di lorong yang sedikit lebih jauh ke dalam dan tanpa penerangan apapun. Bisa Anda bayangkan keadaan para tahanan masa itu?
Dua ruangan tersebut tidak begitu luas. Tinggi keduanya hanya sebatas pinggang orang dewasa. Jika Anda ingin masuk ke dalam, cari terowongan tersembunyi yang tingginya kurang dari satu meter. Anda dapat masuk melalui terowongan tersebut. Sayangnya, kini ruang bawah tanah tersebut terkunci dan hanya dapat dibuka oleh pemandu atau penjaga.
Bagian dalam Benteng Speelwijk terdapat rumah komandan, gereja, dan kamar senjata. Selain itu, terdapat kantor administrasi, toko-toko, dan kamar dagang. Sebagian besar ruangan tersebut telah rata dengan tanah dan hanya menyisakan pondasi, lorong perlindungan, serta ruangan berdinding batu.
Fakta-Fakta Menarik Benteng Speelwijk
Berikut fakta-fakta menarik tentang benteng hadiah dari Sultan Banten untuk jenderal VOC:
Terdapat Makam Petinggi VOC
Jika dilihat dari luar, bangunannya tampak hanya tembok biasa. Namun siapa sangka, di bagian dalamnya terdapat banyak ruang tersembunyi. Ketika memasuki reruntuhan benteng, Anda juga akan menemukan makam petinggi VOC.
Ketiga makam yang ada di sana adalah milik: Hugo Pieter Faure seorang komandan militer VOC, makam seorang pegawai pajak dan pembelian VOC atau dikenal sebagai Koopman en Fiscaal Deserbezeting, makam Jacobs Wits, dan terakhir makam Catharina Maria van Doorn.
Dikelilingi Parit Lebar
Seperti yang Anda ketahui, parit yang mengelilingi benteng berfungsi melindungi dari serangan musuh dan mempersulit gerakan mereka. Kenyataannya, parit tersebut juga digunakan sebagai alat transportasi.
Dinding batu yang mengelilingi benteng memiliki lebar kurang 1 meter. Ukurannya dinilai lebih kecil dibandingkan dinding Istana Surosowan Banten. Namun kini yang tersisa hanyalah pondasinya saja.
Menara Pengawas Kapal di Bagian Utara Berbatasan dengan Parit
Ketika Anda berdiri di bagian utara bangunan, terdapat bangunan menara kecil yang berdiri dengan kokoh. Selain sebagai pusat informasi pertahanan benteng dari musuh, menara juga digunakan untuk mengawasi aktivitas kapal di parit.
Selain itu, bangunan benteng ini secara keseluruhan memiliki empat menara yang memiliki jendela meriam dan tambatan perahu. Sedangkan persenjataan dan logistik tersimpan di ruang bawah tanah.
Dibangun dengan Mengorbankan Banyak Nyawa
Pembangunan Benteng Speelwijk ini memakan banyak korban dari etnis Tionghoa yang kala itu menjadi budak dengan upah rendah. Bukti keberadaan etnis Tionghoa di kesultanan Banten ini bisa dilihat dari adanya Kelenteng Avalokitesvara yang dibangun bersebelahan dengan benteng.
Rute Menuju Benteng Speelwijk
Jika berasal dari Jakarta, Anda bisa melewati tol Jakarta-Merak ke arah Banten. Setelah keluar melalui pintu Serang Timur, lanjutkan perjalanan menuju ke Jl. Raya Kasemen. Usai melewati gerbang Pelabuhan Karangantu, Anda dapat melihat lokasi benteng yang ada di ujung jalan tersebut.
Bangunan Benteng Speelwijk ini berjarak 600 meter di sebelah barat laut keraton Surosowan. Tepatnya, bersebelahan dengan Vihara Avalokitesvara dan hanya dipisahkan oleh sebuah sungai yang hampir kering.
Nasib Benteng Speelwijk di Masa Kini
Kini bangunan benteng pertahanan di kawasan Kota Kuno Banten ini memang tidak utuh lagi. Jika diperhatikan, hanya terdapat sisa-sisa bangunan yang dulunya digunakan sebagai rumah komandan, gereja, kamar senjata, kantor administrasi, toko kompeni, serta kamar dagang. Meski demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan niat para wisatawan untuk mengunjungi tempat ini.
Selain untuk napak tilas sejarah, reruntuhan bangunan benteng justru bisa menjadi spot foto yang unik dan instagramable bagi pengunjung. Bahkan, beberapa pasangan memilih tempat ini sebagai lanskap foto prewedding. Sayangnya, situs bersejarah ini kurang terawat dengan baik. Jika Anda masuk ke dalam bagian dalam benteng yang luas, tempat itu kini telah dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk bermain sepak bola.
Nah, demikian cerita tentang sejarah Benteng Speelwijk di masa lalu hingga masa sekarang. Jika Anda berkunjung ke Banten, jangan lupa mampir ke situs sejarah yang satu ini. Selain menikmati pemandangan dan mengambil foto instagramable di reruntuhan benteng, Anda juga dapat berkeliling kawasan Kota Kuno Banten. Di kompleks Banten Lama tersebut Anda dapat belajar sejarah sekaligus berziarah ke makam-makam sultan Banten dan keluarganya.