Liburan ke Kota Cilegon, Banten tidak lengkap rasanya kalau tanpa berburu oleh-oleh. Apalagi, Provinsi Banten punya banyak pilihan oleh-oleh khas yang sangat Anda lewatkan. Salah satunya adalah kue jipang atau gipang, makanan tradisional memiliki bahan utama ketan putih atau ketan merah.
Kue yang satu ini memang sudah sangat familiar di lidah masyarakat Indonesia. Tidak hanya di Banten, Anda juga bisa menjumpai makanan ringan dengan bentuk serupa di wilayah lain. Kue ini memiliki ciri berbentuk kotak, mempunyai rasa manis dan tekstur renyah. Anda pun bisa menjumpai kue gipang dengan varian rasa pandan dan gula merah.
Baca juga: 10 Oleh-oleh Khas Cilegon yang Wajib Anda Bawa Pulang
Kue Jipang sebagai Bagian dari Budaya Masyarakat Banten
Dulu, Anda bisa menemukan penjual kue gipang dengan mudah di berbagai kota. Namun, situasinya kini sudah berubah. Jumlah penjual yang menawarkan kue tradisional khas Banten ini menurun drastis. Ditambah lagi, cara pembuatan kue khas Banten ini juga masih menggunakan metode tradisional dan hanya berskala rumahan.
Dengan metode tradisional, cara pembuatan kue gipang khas Banten bisa memakan waktu selama 2 minggu. Tak hanya itu, prosesnya juga memerlukan tenaga yang cukup banyak. Ditambah lagi, kualitas rasa kue gipang juga bergantung pada proses penjemuran nasi ketan yang memanfaatkan cuaca panas.
Pada kondisi cuaca panas, masyarakat Banten bisa menjemur nasi ketan dengan baik. Hasilnya, Anda bisa mencicipi kue jipang dengan tekstur renyah dan mengembang. Namun, situasinya bakal berbeda ketika pembuatan kue jipang dilakukan pada musim hujan. Kue gipang tidak akan mekar.
Dalam budaya masyarakat Banten, proses pembuatan kue tradisional ini kerap dilakukan secara bersama-sama. Oleh karena itu, tidak heran kalau proses produksinya kerap melibatkan anggota keluarga besar. Selanjutnya, kue ini pun mereka sajikan untuk berbagai acara adat dan keagamaan.
Cara Pembuatan Kue Jipang
Cara pembuatan kue gipang khas Banten sebenarnya tidak terlalu sulit. Bahan-bahan yang perlu disiapkan juga tidak banyak, di antaranya adalah:
- Gula
- Air asam jawa
- Minyak goreng
- Kacang tanah kupas
- Beras ketan
Setelah menyiapkan bahan-bahan tersebut, langkah pertama adalah mengukus beras ketan. Kalau sudah matang, dinginkan dan siram nasi ketan sampai bersih. Sesudah itu, Anda perlu menjemur nasi ketan di bawah terik matahari sampai kering.
Ketika nasi ketan sudah kering, Anda dapat menggorengnya dan campurkan air gula asam jawa. Saat teksturnya terlihat lengket, Anda bisa mengangkat nasi ketan dan menempatkannya pada wadah. Sesudah itu, Anda dapat melakukan pemotongan kue sehingga berukuran kecil.
Hal yang perlu diperhatikan, asam jawa yang digunakan tak boleh sembarangan. Usahakan untuk memakai asam jawa yang baru dipetik atau masih tertutupi oleh kulit. Selain itu, hindari pemakaian gula yang punya tekstur halus, dan pakai gula yang kasar. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh kue gipang yang padat dan bagus.
Kue Jipang jadi Kudapan Wajib Warga Banten saat Hari Raya Lebaran
Ada fakta menarik berkaitan dengan kue jipang khas Banten. Bagi masyarakat setempat, kue tradisional ini merupakan sajian wajib ketika Idul Fitri. Tidak hanya itu, kue tradisional yang dibuat untuk sajian Idul Fitri juga bakal tahan sampai pelaksanaan Idul Adha.
Meski tak menggunakan bahan pengawet kimia, kue gipang khas Banten memang bisa bertahan lama. Hal ini tidak lepas dari penggunaan asam jawa dan gula yang dapat mengawetkan kue tradisional tersebut.
Dengan kondisi seperti itu, keputusan memilih kue gipang sebagai oleh-oleh khas Banten dijamin tidak akan pernah salah. Selain memiliki rasa yang disukai banyak orang, kue ini juga bisa tahan lama. Anda pun dapat dengan mudah membelinya di toko oleh-oleh di Cilegon.